Minggu, 08 Mei 2022

2.3.a.5.1. Ruang Kolaborasi - Sesi Latihan

 Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.

 

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga situasi yang akan diberikan dengan model TIRTA.

 

Sesi Latihan

Durasi:  1 JP
Moda: Kerja kelompok

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga situasi yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu:

Kasus 1

Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat

Seorang guru sangat memahami jika Rina, salah satu muridnya berbakat dalam berpidato dalam Bahasa Inggris. Ia mendorong Rina untuk mengikuti perlombaan pidato dalam Bahasa Inggris tingkat kabupaten. Namun, nampaknya Rina masih belum percaya diri. Bagaimanakah cara Anda dalam menanggapi hal ini?


Kasus 2

Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat

Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?


Kasus 3

Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat

Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. Pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar tanpa buku teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. Ketika diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda menyikapinya?

Anda akan berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

o    kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan sebagai coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya akan berperan sebagai pengamat (lihat Gambar 8) yang mengobservasi proses praktek coaching model TIRTA dengan menggunakan lembar pengamatan* yang bisa diunduh di LMS. Peran akan bergantian di setiap kasus (disediakan 3 kasus). Di setiap akhir praktek coaching di satu kasus, pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.

      *) Klik untuk mengunduh lembar pengamatan

New image

o    Latihan ini bisa Anda lakukan Bersama kelompok anda dengan layanan video conference, seperti Google Meet, Zoom, WhatsApp video call atau layanan video conference lainnya.

Bapak, Ibu calon guru penggerak,

Silakan pelajari situasi-situasi yang disediakan dan berlatihlah dalam kelompok Anda dengan baik. Pada sesi ruang kolaborasi berikutnya Anda akan mempraktekkan situasi tersebut bersama fasilitator dengan menggunakanrubrik penilaian.

 

0 komentar:

Posting Komentar