Minggu, 08 Mei 2022

Jurnal Refleksi minggu ke-15

 

Tanggal 21 -26 Maret 2022

Pada Jurnal Minggu ke 15 ini saya mencoba akan menggunakan Model 5R dalam menulis Jurnal Refleksi. Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari langkah-langkah berikut: Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing.

 

1. Reporting ( mendeskripsikan)

    Menceritakan ulang peristiwa yang terjadi

 

Hari Senin-Rabu, tanggal 21-23 Maret 2022

Melalui LMS, Eksplorasi Konsep melakukan kegiatan mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca, menyimak video dan menjawab pertanyaan dan diskusi asinkron. Materi yang dipelajari yaitu konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan, TIRTA sebagai Model Coaching.

 

Hari Kamis, 24 Maret 2022 - Ruang Kolaborasi Sesi Latihan

Pada sesi ini Fasilitator membagi CGP dalam 4 kelompok, saya mendapatkan kelompok 2 bersama dengan CGP dari Kab. Jayawijaya Pak Laode Lishalat, S.Pd dan CGP dari Kab. Nabire Ibu Deine Mulumbut, S.Pd. kemudian setelah mendapatkan penjelasan, kami masuk room sesuai dengan kelompok kami dan melakukan sesi latihan teknik coaching Model TIRTA. Dan kami memerankan sebagai Coach. Coachee dan Pengamat. Dalam Praktek ada 3 kasus yang harus kami perankan.

 

Hari Jumat, 25 Maret 2022 – Ruang Kolaborasi Sesi Praktik

Pada sesi ini kami berlatih peran sesuai dengan peran kami masing-masing, Pada Kasus 1 yang berperan sebagai Coach : Laode Lishalat, Coachee : Deine Mulumbot, S.Pd., Pengamat  Aini Mubaroch. Pada Kasus 2 yang berperan sebagai Coach : Deine Mulumbot, S.Pd, Coachee : Aini Mubaroch, Pengamat  Laode Lishalat. Pada Kasus 3 yang berperan sebagai Coach : Aini Mubaroch, Coachee : Laode Lishalat, S.Pd,. Pengamat : Deine Mulumbot, S.Pd.

 

Hari Sabtu, 26 Maret 2022 - Unggah Ruang Kolaborasi dengan cara menggunggah hasil record ketika sesi praktek menjadi coach

 

2. Responding (Merespon):

menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan

Setelah belajar tentang model coaching minggu ini menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan. Saya memahami bahawa dengan teknik coaching proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach menfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Prinsip-prinsip coaching : a) Adanya Kolaborasi antara coah dan coachee, b) berorentasi pada hasil dan dilaksanakan dengan sistematis , c) memaksimalkan kinerja, d) membantu seseorang untuk belajar, e) berfokus pada solusi.

 

Relating (Mengaitkan) :

menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki

Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses couching yang berhasil akan memotivasi para murid untuk menjadi lebih baik karena mereka merasakan potensi mereka tergali dan berkembang seiring dengan proses dan hasil dari coaching yang mereka telah lakukan.

Praktek couching ini memberikan pengetahuan, ketrampilan dan keyakinan dan infomasi yang sangat bermanfaat bagi seorang guru ketika memberikan layanan kepada siswa dalam rangka memberikan tuntunan terhadap masalah yang siswa hadapi dengan cara menggali potensi, sehingga mereka bisa menemukan solusi atas permasalahannya.

Selain bisa digunakan dengan peserta didik, couching juga bisa dilakuakn dengan teman sejawat.

 

4. Reasoning (Menganalisis)

menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.

Proses couching harus terus dilakukan untuk menciptakan keterbiasaan dan meingkatkan ketrampilan kita dalam memberikan layanan sebagai coach. Pada modul couching ini menyadarkan saya bahwa dalam memberikan layanan kepada siswa kita bukan mnyodorkan solusi, tapi mengarahkan dan menuntun mereka untuk mendapatkan solusi yang dihadapi dengan cara menggali potensi yang mereka punyai.

 

 

Reconstructing (Merancang ulang) :

menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.

Ke depan saya ingin mencoba menerapkan teknik coachinh ini pada murid-murid saya ketika memberikan layanan kepada mereka.

 

0 komentar:

Posting Komentar