Tanggal 21 -26 Maret 2022
Pada Jurnal Minggu ke 15 ini saya mencoba akan menggunakan Model 5R dalam
menulis Jurnal Refleksi. Model refleksi 5M diadaptasi dari
model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari
langkah-langkah berikut: Reporting, Responding, Relating, Reasoning,
Reconstructing.
1. Reporting ( mendeskripsikan)
Menceritakan ulang peristiwa yang terjadi
Hari Senin-Rabu, tanggal 21-23 Maret
2022
Melalui
LMS, Eksplorasi Konsep melakukan kegiatan
mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca mandiri untuk
mempelajari materi melalui kegiatan membaca, menyimak video dan menjawab
pertanyaan dan diskusi asinkron. Materi yang dipelajari yaitu konsep coaching
dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan, TIRTA sebagai Model
Coaching.
Hari Kamis, 24 Maret 2022 - Ruang
Kolaborasi Sesi Latihan
Pada
sesi ini Fasilitator membagi CGP dalam 4 kelompok, saya mendapatkan kelompok 2
bersama dengan CGP dari Kab. Jayawijaya Pak Laode Lishalat, S.Pd dan CGP dari
Kab. Nabire Ibu Deine Mulumbut, S.Pd. kemudian setelah mendapatkan penjelasan,
kami masuk room sesuai dengan kelompok kami dan melakukan sesi latihan teknik
coaching Model TIRTA. Dan kami memerankan sebagai Coach. Coachee dan Pengamat.
Dalam Praktek ada 3 kasus yang harus kami perankan.
Hari Jumat, 25 Maret 2022 – Ruang
Kolaborasi Sesi Praktik
Pada
sesi ini kami berlatih peran sesuai dengan peran kami masing-masing, Pada Kasus
1 yang berperan sebagai Coach : Laode Lishalat, Coachee : Deine Mulumbot,
S.Pd., Pengamat Aini Mubaroch. Pada
Kasus 2 yang berperan sebagai Coach : Deine Mulumbot, S.Pd, Coachee : Aini
Mubaroch, Pengamat Laode Lishalat. Pada
Kasus 3 yang berperan sebagai Coach : Aini Mubaroch, Coachee : Laode Lishalat,
S.Pd,. Pengamat : Deine Mulumbot, S.Pd.
Hari Sabtu, 26 Maret 2022 -
Unggah Ruang Kolaborasi dengan cara menggunggah hasil record ketika sesi
praktek menjadi coach
2. Responding (Merespon):
menjabarkan tanggapan yang diberikan
dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan
Setelah
belajar tentang model coaching minggu ini menjabarkan tanggapan yang diberikan
dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan. Saya memahami bahawa dengan teknik
coaching proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil
dan sistematis, dimana coach menfasilitasi peningkatan atas performa kerja,
pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee
(Grant, 1999). Prinsip-prinsip coaching : a) Adanya Kolaborasi antara coah dan
coachee, b) berorentasi pada hasil dan dilaksanakan dengan sistematis , c)
memaksimalkan kinerja, d) membantu seseorang untuk belajar, e) berfokus pada
solusi.
Relating (Mengaitkan) :
menghubungkan kaitan antara peristiwa
dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki
Coaching
memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali
potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang
disepakati bersama. Proses couching yang berhasil akan memotivasi para murid untuk
menjadi lebih baik karena mereka merasakan potensi mereka tergali dan
berkembang seiring dengan proses dan hasil dari coaching yang mereka telah
lakukan.
Praktek
couching ini memberikan pengetahuan, ketrampilan dan keyakinan dan infomasi
yang sangat bermanfaat bagi seorang guru ketika memberikan layanan kepada siswa
dalam rangka memberikan tuntunan terhadap masalah yang siswa hadapi dengan cara
menggali potensi, sehingga mereka bisa menemukan solusi atas permasalahannya.
Selain
bisa digunakan dengan peserta didik, couching juga bisa dilakuakn dengan teman
sejawat.
4. Reasoning (Menganalisis)
menganalisis dengan detail mengapa
peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain,
misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis
tersebut.
Proses
couching harus terus dilakukan untuk menciptakan keterbiasaan dan meingkatkan
ketrampilan kita dalam memberikan layanan sebagai coach. Pada modul couching
ini menyadarkan saya bahwa dalam memberikan layanan kepada siswa kita bukan
mnyodorkan solusi, tapi mengarahkan dan menuntun mereka untuk mendapatkan
solusi yang dihadapi dengan cara menggali potensi yang mereka punyai.
Reconstructing (Merancang ulang) :
menuliskan rencana alternatif jika
menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Ke
depan saya ingin mencoba menerapkan teknik coachinh ini pada murid-murid saya
ketika memberikan layanan kepada mereka.
0 komentar:
Posting Komentar