Wamena, 30 Oktober 2021
Pada minggu kedua ini, saya akan mencerikan tentang modul
dan tugas yang saya pelajari dan kegiatan vicon serta kolaborasi dengan teman
CGP angkatan 4 dari Kabupaten Jayawijaya.Adapun modul yang sya pelajari yaitu
modul 1.1.a.6 sampai dengan modul 1.1.a.8. Setelah mempelajari modul, merenung
dan mengkaitkan dengan kegiatan yang saya alami selama ini, saya teringat
ketika ada seorang siswa yang sangat pendiam pemalu, saya minta anak tersebut
untuk mempimpin berdoa didepan kelas dia belum berani, kemudian hal ini saya
sangkut pautkan dengan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan
diharapkan berpusat pada anak. Kemudian sy berpikir kembali bagaimana mau
berpusat pada anak, kalau ada siswa yang belum berani untuk memimpin doa didepan kelas.Dari hal inilah
kemudian setelah diakhir pembelajaran saya menyempatkan untuk setiap anak
sebelum keluar dari kelas untuk bercerita tentang apa yang dia pelajari hari
ini dengan bahasanya sendiri.Sehingga dengan hal ini, maka dengan sendirinya
anak tersebut akan terbiasa berbicara dengan saya ketika berada diruang kelas
disaat proses KBM berlangsung. Supaya terjadi pembelajaran yang interaktif
nantinya.
Perasaan saya ketika mengikuti pembelajaran
daring pada minggu kedua ini sangat menyenangkan serta lebih menambah wawasan
saya tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang selama ini banyak yang
belum saya terapkan. Bahwa seorang guru harus menerapkan profil pelajar
pancasila yang sesuai dengan kondisi social budaya yang ada didaerah tersebut.
Dengan memilih filosofi yang tepat, dalam hal ini saya memilih menuntun karena
anak pada hakekatnya masih perlu dituntun oleh orang dewasa dalam hal ini guru
ataupun orang tuanya. Supaya nantinya mereka tidak terjebak pada hal-hal yang
kurang baik untuk masa depan mereka.Dan menerapkan Among Sistem didalam
pendidikan.
Pembelajaran yang saya dapat
yaitu bahwa seorang pendidik harus bisa menerapkan Trilogi Pendidikan, serta
istilah Among Sistem. Seorang pendidik juga diibaratkan seorang petani yang harus
merawat tanamannya dengan baik, supaya menghasilkan hasil yang maksimal,
meskipun biji tanaman awalnya berbeda-beda ada yang berkualitas da nada yang
tidak berkualitas, namun dengan perawatan yang maksimal niscaya akan
menghasilkan tanaman yang berkualitas. Serta diharapkan seorang pendidik juga
harus bisa melakukan pembelaharan yang tetap memperhatikan kodrat alam
(lingkungan anak tersebut) dan kodrat zaman. Dan seorang pendidik juga harus
tetap belajar dan terus belajar untuk mmengupgrade kemampuannya supaya tidak
ketinggalan, terutama karena seorang pendidikan harus membekali peserta didik
agara dapat mempunyai ketrampilan yang sesuai dengan abad 21.
Penerapan yang akan saya coba ke
depan terutama dikelas yang saya ampu adalah dengan menuntun anak, sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dan pembelajaran yang berpusat pada anak,
karena selama ini peserta didik ketika
pembelajaran dikelas banyak yang pasif, ketika disuruh bertanya atau
mengungkapkan pendapat masih merasa takut dan malu. Hal tersebut terjadi
mungkin karena belum terbiasa berbicara didepan kelas ketika proses belajar
mengajar.Semoga dengan hal ini bisa merubah kebiasaan siswa yang hanya pasif
ketika pembelajaran, nantinya peserta didik bisa lebih aktif, dan kreatif. Dan
dari kejadian tersebut semakin membuka pikiran saya bahwa masing-masing peserta
didik mempunyai karakter masing-masing sehingga pendidik harus bisa menyelami
sifat dari masing-masing peserta didik tersebut. Demikian Jurnal refleksi saya
di minggu kedua ini.
0 komentar:
Posting Komentar