Ini adalah Pemilik Blog

Blog ini dibuat untuk Pendidikan.

AYO SEGERA KUNJUNGI DAN INSTALL APLIKASI MERDEKA MENGAJAR

Pastikan Login Dengan Menggunakan Akun Pembelajaran belajar.id.

My Family

My Little Family.

Honai

Honai adalah merupakan rumah adat Papua.

Senin, 10 Januari 2022

Kegiatan Bimtek Canva Level 3 Batch 1 untuk menjadi Guru SUPER

Pada hari Senin tanggal 10 Januari 2022, mengawali semester baru, saya mengikuti Bimtek Canva dengan Para Trainer Super yaitu Ibu Dona Yuliasari, Kang Dero (Deni Rohendi) dan Pak Fauzan Masri (Ketua IGI Natuna). Ketiga Trainer hebat diatas adalah merupakan Duta Rumah Belajar dari Propinsi Jambi, Riau dan Jawa Barat.

SUPER adalah singkatan dari SMART, UNGGUL, PRODUKTIF, ENERGIK, KREATIF

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari yaitu hari Senin-Kamis tanggal 10-13 Januari 2022.

Kegiatan dilakukan menggunakan Google Classrom untuk pengumpulan Tugas dan dengan web meeting menggunakan zoom.

Adapun kegiatan ini akan membahas tuntas tentang :

1. Website dengan Canva

2. Game Pembelajaran Seru

3. RPP Merdeka Belajar

4. Modul Pembelajaran

5. Buletin/Majalah Sekolah

6. Undangan Digital

7. Administrasi Kelas

8. Presentasi Mobile

9. Menjadi Kreator dan Kontributor Canva.


Berikut adalah dokumentasi ketika mengikuti Pelatihan di Hari pertama,

Berikut adalah Twibon kegiatan Pelatihan Canva Level 3 Batch
Design Twibon By Dona Yulia Sari



Berikut adalah Virtual Background dalam Pelatihan ini
Design Background By Kang Dero


Dokumentasi Foto ketika berada di Web Meeting dengan menggunakan Zoom





Berikut adalah hasil karya saya dalam mengerjakan Tugas 1 saya

1. Membuat Labirin
    Pertana buka canva
    Beranda pilih kiriman instagram
    Bisa buat baru, bisa diambil dari template yang disediakan
    Kemudian tulis nama filenya
    Pada elemen ketikkan maze
    Kemudian pilih maze/labirin yang diinginkan.
    Isikan apa yang au dibuat
    Klu sudah selesai kemudian didownload dala bentuk PNG
    Kenapa PNG karena Resolusinya bagus dan tidak pecah

2. Melengkapi Kata
    Pertana buka canva
    Beranda pilih kiriman instagram
    Pilih template yang diinginkan
    Tulis nama FIle Lengkapi Kata
    Ketikkan Judul Game, Lengkapi Kata
    temukan huruf yang hilang hingga menjadi sebuah kata yang sesuai gambar
    Cari elemen pilih bingkai bulat
    Kemudian cari kisi di elemen digunakan untuk kotak-kotak hurufnya (yang 3            kotak
    Buat titik...tik dengan mengetikkan kata cth 5 titik
    atau cari di elemen garis.
    Kemudian ketikkan huruf, dan diperbesar


Untuk mendapatkan materi selengkapnya tentang membuat Game Pembelajaran silahkan saksikan video dari Kang Dero yang ada di bawah ini:

Berikut adalah link Youtube dari Deni Physic Rohendi kegiatan kami, adapun alamatnya di https://www.youtube.com/watch?v=XUIl1tLbLh8&t=3418s

Jangan lupa like subscribe dan koment, karena materinya sangat luar biasa.


Berikut adalah dokumentasi hasil pelatihan tentang game pembelajaran yang sudah saya buat :






Salam Sehat dan Bahagia
Salam Juara.
Guru Bergerak Indonesia Maju

#Canva
#CanvaLovers







.



Sabtu, 08 Januari 2022

DRB PAPUA TAHUN 2021

Akhir dari Diklat Pembatik yaitu terpilihnya DRB (Duta Rumah Belajar) dari setiap Propinsi di Indonesia.Namun banyak tahapan yang harus dilalui, yaitu :
1. Level 1 Literasi
2. Level 2 Implemetasi
3. Level 3 Kreasi
4. Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi

dan tentunya ada 5 kandiddat 5 besar. Kemudian dari kandidat tersebut diadakan tes wawancara, dan tes unjuk kerja. dari hasil inilah kemudian ditentukan DRB setiap propinsi.

Berikut adalah pengumuman pemilihan DRB. Dari Propinsi Papua DRB 2021 adalah Bapak Khorul Anam, S.Pd. dari Kabupaten Merauke.

Berikut adalah dokumentasinya :



30 SRB Papua Tahun 2021`

Saya sangat merasa bersyukur ketika menjadi 30 SRB Papua tahun 2021.

Berikut adalah para SRB Tahun 2021 Provinsi Papua serta para DRB Papua.

 


Video ini saya ambil dari DRB Papua Restyn Yusuf, S.Pd. Gr, adapun link youtube dari Ibu Restyn Yusuf, S.Pd. Gr adalah : https://www.youtube.com/channel/UCzU-OLZreIOQgHwcoq2xmvA


Jumat, 07 Januari 2022

Menjadi 5 Besar dalam Pembatik Level 4 Provinsi Papua


Design Flyer by Stenley Sengkey DRB Papua 2020 

Hal yang sangat luar biasa menurut saya, ketika mendengar pengumuman tentang 5 Kandidat terbaik SRB Propinsi Papua Tahun 2021. Di dalam pengumuman tersebut ada Nama saya Aini Mubaroch dari SMP YPK Betlehem Wamena. 
Rasa senang karena saya bisa ditahap ini, rasa minder pasti ada karena ilmu yang saya miliki masih jauh dibandingkan dengan teman SRB yang lain.



Dan setelah ada pengumuman kemudian kami para kandidat 5 besar mendapat tugas yaitu membuat Critical Insident, Daftar Riwayat Hidup serta Rencana Tindak Lanjut, yang nanti akan dipresentasikan ketika pelaksanaan test wawancara.




Berikut adalah dokumentasi yang saya miliki.

Curriculum Vitae (Daftar Riwayat Hidup)



Berikut adalah Visi dan Misi yang akan saya lakukan :


Berikut adalah Rencana Aksi :

Jurnal Refleksi Minggu ke 8

 

Sabtu, 11 Desember 2021

Fact (Peristiwa)

Pendidikan Guru Penggerak sudah memasuki minggu ke 8. Banyak sekali materi dan pelajaran yang kami dapatkan di Minggu ke 8 ini. Diantaranya perubahan Paradigma, Konsep Disiplin Positif dan Motivasi, Keyakinan Kelas, Lima Posisi Kontrol, Segitiga Restitusi, serta ada beberapa kasus yang disajikan, kemudian para CGP diberi beberapa pertanyaan untuk menyimpulkan termasuk restitusi dibagian mana dan fungsi control yang mana kasus tersebut.Dan ditutupn di akhir minggu ini ada Vicon melalui google meet tentang Ruang Kolaborasi Budaya Positif.

Feeling (perasaan yang dialami)

Dalam mengikuti pembelajaran di minggu ke 8 ini banyak sekali tantangan dan materi baru yang didapatkan, namun saya tetap bersemangat dalam mengikutinya. Dan kami para CGP melakukan sesi kolaborasi dan dibuat menjadi 2 kelompok. Para CGP saling berdiskusi tentang kasus yang ditugaskan kepada kami. Banyak hal yang kami alami, mulai dari koneksi internet yang up an down, dan perbedaan pendapat, namun hal ini adalah hal yang wajar, karena yang namanya diskusi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Finding (pembelajaran yang didapat)

Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan didalam minggu ke delapan ini, kasus yang dicontohkan pada LMS sebagian besar pernah saya alami, dan mungkin saya masih salah dalam menangani masalah yang pernah ada, karena saya belum pernah mendapatkan ilmu atau tahapan untuk menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini saya temui. Namun setelah mengikuti pembelajaran di minggu ke 8 ini, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Contohnya Penerapan disiplin di sekolah selama ini, banyak yang bertentangan dengan budaya positif. Misalnya disiplin tepat waktu. Siswa yang terlambat akan diberikan sanksi tetapi belum dapat memperbaiki kesalahannya. Ketika menghadapi murid yang bermasalah, terkadang posisi guru adalah sebagai penghukum dan pembuat orang merasa bersalah. Padalah, dampaknya tidak baik bagi psikologis anak dan tidak memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

Future (penerapan kedepan)

Setelah mempelajari modul dan LMS pada minggu ke 8 ini wawasan saya menjadi terbuka dan ilmu juga  bertambah, sehingga ilmu yang saya dapatkan bisa saya terapkan ketika saya mengalami kasus yang dihadapi dikelas ataupun disekolah, mulai dari perubahan Paradigma, Konsep Disiplin Positif dan Motivasi, Keyakinan Kelas, Lima Posisi Kontrol, Segitiga Restitusi.

Untuk menghadapi kegiatan pembelajaran selanjutnya, saya mencoba akan menerapkannya secara bertahap. Pengalaman belajar pada minggu ke 8  ini. Di kelas, saya akan menggali keyakinan kelas untuk dipedomani oleh murid. Apabila memukan murid bermasalah, saya bisa menerapkan segitiga restitusi untuk membantu murid memperbaiki kesalahannya. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru, saya akan terus mengamalkan nilai-nilai guru penggerak untuk mencapai visi yang dilandasi dengan budaya positif.

Demikian Jurnal Minggu ke 8 ini, Salam sehat dan bahagia.

Jurnal Refleksi Minggu Ke 7

 

Sabtu, 04 Desember 2021

Fact (Peristiwa)

Pada Minggu ke tujuh ini kami para CGP tetap bersemangat dalam mengerjakan tugas yang ada di LMS serta mengikuti sesi Elaborasi dengan menggunakan G Meet. Pembelajaran Minggu ke tujuh dimulai pada Hari Senin dan Selasa dengan mengerjakan modul di LMS tentang Demonstrasi Konstekstual, Hari Rabu Kamis Elaborasi Pemahaman dengan Instruktur dan ditutup dengan Koneksi Antar Materi.

Feeling (perasaan yang dialami)

Ketika mengikuti pembelajaran di Minggu ke 7 ini saya sangat senang dan gembira karena bisa mendapatkan materi yang baru dan menambah wawasan. Baik itu dari sesama Teman CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator dan Instruktur.Termotivasi untuk merancang Visi dan cara mengeksekusinya. Bersemangat dalam mempelajari Inkuiri Apresiatif dengan Tahapan BAGJA untuk mewujudkan visi sebagai guru penggerak, semakin mengerti betapa pentingnya kolaborasi dan mengenali kekuatan atau aset yang dimilki untuk mewujudkan mimpi.

Finding (pembelajaran yang didapat)

Pelajaran yang saya dapatkan dalam minggu ketujuh ini sangat banyak sekali yaitu tentang Visiku sebagai Guru Penggerak, Imajinasi muridku di masa depan, Pemetaan Kekuatan dan Aset, Paradigma Inkuari Apresiatif (IA), BAGJA dan tahapannya.

Future (penerapan kedepan)

Penerapan ke depan yang akan saya lakukan akan mencoba mengeksekusi visi saya sebagai seorang guru penggerak dalam menerapkan perubahan yang ada dikelas yang saya ampu dengan melakukan tahapan BAGJA dalam prosesnya. Meningkatkan kolaborasi dengan aset yang dimiliki terutama aset saya sebagai CGP dan aset peserta didik yang sangat berharga  

 

 

Jurnal Refleksi Minggu Ke 6

 

Sabtu, 27 November 2021

Fact (Peristiwa)

Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 sudah memasuki minggu ke 6 di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua. Pada Minggu ini kegiatan diawali dengan mengerjakan di LMS tentang Modul 1.3.a.4. Eksplorasi Konsep- Visi Guru Penggerak di Hari Senin, kemudian dilanjutkan  Modul 1.3.a.4.1 Eksplorasi Konsep – Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif. Dan menyimak video tentang BAGJA. Kemudian dilanjutkan VICON Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan Google Meet for Moodle,  Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan, Gallery Walk Forum, Ruang Kolaborasi - Presentasi dan Umpan Balik Google Meet for Moodle, Refleksi Terbimbing - Visi Guru Penggerak.

Feeling (perasaan yang dialami)

Dalam mengikuti Pembelajaran di minggu ke 6 ini saya merasa sangat senang dan bahagia karena bisa berkolaborasi dengan teman CGP dan ada banyak ilmu dan materi yang saya dapatkan dalam minggu ini diantaranya tahapan BAGJA yang digunakan untuk mewujudkan Visi kita sebagai CGP. Serta saya bisa mengetahui Aset Kekuatan yang dipunyai dan bisa mengetahui Aset kekuatan sesaa teman CGP dan nantinya Aset sesame teman CGP bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan kekeuatan aset kita ke depannya.

Finding (pembelajaran yang didapat)

Aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan pada minggu ke enam ini semuanya berhubungan dengan visi. Sebenarnya apa Visi itu? visi adalah tujuan, masa depan, cita-cita, hal yang ingin dilakukan. Visi juga dapat diartikan gambaran atau focus yang akan kita capai dimasa depan.Visi penting sebagai petunjuk arah bagi kita dalam melangkah encapai tujuan. Visi ini sangat penting dimiliki setiap system, organisasi atau suatu instansi/lembaga demi mewujudkan impian, cita-cita, dan harapan yang diinginkan dari input/masukan, proses dan output. Seorang guru sudah seharusnya mampu membuat visi yang sejalan dengan impiannya dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada pemangku kebijakan supaya dapat berjalan secara sinergis. Visi yang dibuat guru harus menggambarkan keperpihakkan kepada peserta didik.

Future (penerapan kedepan)

Visi tersebut harus mampu mengakomodir segala keunikan, potensi dan keragaman karakter peserta didik. Guru harus memiliki kesabaran yang lebih dan keikhlasan dalam mengarahkan dan membimbing tumbuh kembang peserta didik sehingga mereka dapat hidup sesuai kodrat zaman dan kodrat alamnya.  Tergambar secara jelas dalam visi tersebut keberpihakan terhadap peserta didik. Keberpihakan tersebut akan menciptakan peserta didik yang merdeka. Peserta didik yang memiliki kebebasan berpikir dan kebebasan berinovasi. Kekebasan yang dapat mendorong peserta didik menjadi lebih berani tampil di depan umum, cerdik dalam bergaul, kreatif, dan inovatif. Kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.

 

 

Ada beberapa aktivitas yang harus kami lalui dalam mempelajari modul 1.3 yaitu Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak, Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak, Eksplorasi Konsep - Berbagi Visi Murid Impian, Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif, Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif, Ruang Kolaborasi - Visi Guru, Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan Google Meet for Moodle,  Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan, Gallery Walk Forum, Ruang Kolaborasi - Presentasi dan Umpan Balik Google Meet for Moodle, Refleksi Terbimbing - Visi Guru Penggerak,

Tak terasa bahwa tanggal 12 Juni 2020 telah masuk Minggu keenam berjalannya Program guru penggerak di kabupaten Majalengka. Di minggu ini materi modul 1.3 yang disajikan dalam LMS terkait Visi Guru Penggerak. Ada beberapa aktivitas yang harus kami lalui dalam mempelajari modul 1.3 yaitu Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak, Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak, Eksplorasi Konsep - Berbagi Visi Murid Impian, Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif, Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif, Ruang Kolaborasi - Visi Guru, Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan Google Meet for Moodle,  Ruang Kolaborasi - Pemetaan Kekuatan, Gallery Walk Forum, Ruang Kolaborasi - Presentasi dan Umpan Balik Google Meet for Moodle, Refleksi Terbimbing - Visi Guru Penggerak, Demonstrasi Kontekstual - Visi Guru Penggerak, Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif, Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif, Elaborasi Pemahaman - Visi Guru Penggerak, Elaborasi Pemahaman - Kebutuhan Perubahan di Sekolah Google Meet for Moodle, Elaborasi Pemahaman - Kebutuhan Perubahan di Sekolah, Koneksi Antar Materi - Visi Guru Penggerak, dan Aksi Nyata - Visi Guru Penggerak.

 

Aktivitas-aktivitas yang telah disebutkan di atas semuanya berhubungan dengan visi. Sebenarnya apa Visi itu? visi adalah tujuan, masa depan, cita-cita, hal yang ingin dilakukan. Visi juga merupakan gambaran besar atau gambaran secara keseluruhan apa yang diinginkan. Visi ini sangat penting dimiliki setiap system, organisasi atau suatu instansi/lembaga demi mewujudkan impian, cita-cita, dan harapan yang diinginkan dari input/masukan, proses dan output. Seorang guru sudah seharusnya mampu membuat visi yang sejalan dengan impiannya dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada pemangku kebijakan supaya dapat berjalan secara sinergis. Visi yang dibuat guru seyogyakan harus menggambarkan keperpihakkan kepada peserta didik. Visi tersebut akan menjadi pematri,  pendorong, dan penyemangat guru untuk terus bergerak dan berbuat demi kemerdekaan, kebahagian dan kedamaian peserta didik.

 

Visi tersebut harus mampu mengakomodir segala keunikan, potensi dan keragaman karakter peserta didik. Guru harus memiliki kesabaran yang lebih dan keikhlasan dalam mengarahkan dan membimbing tumbuh kembang peserta didik sehingga mereka dapat hidup sesuai kodrat zaman dan kodrat alamnya.  Tergambar secara jelas dalam visi tersebut keberpihakan terhadap peserta didik. Keberpihakan tersebut akan menciptakan peserta didik yang merdeka. Peserta didik yang memiliki kebebasan berpikir dan kebebasan berinovasi. Kekebasan yang dapat mendorong peserta didik menjadi lebih berani tampil di depan umum, cerdik dalam bergaul, kreatif, dan inovatif. Kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Guru juga diharapkan menjadi penggerak untuk mengambil tindakan yang muaranya memberikan hal yang terbaik untuk peserta didik, serta guru diharapkan mengutamakan muridnya. Guru mampu memahami dan membimbing pembelajaran yang sesuai dengan bakat minat peserta didik.

 

 

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Jurnal Refleksi Minggu ke-6 Modul 1.3. Visi Guru Penggerak", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/yudihamdandardiri8074/615c4a45c44f925f372fa712/jurnal-refleksi-minggu-ke-6-modul-1-3-visi-guru-penggerak

 

Kreator: Yudi Hamdan Dardiri

 

 

 

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

 

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Ada beberapa alternative cara yang dapat diambil guru dalam merealisasikan peserta didik yag merdeka antara lain.

 

Merubah mindset guru bahwa pencapaian ranah kognitif bukan lagi menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran tapi bagaimana guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap dan minat belajar serta potensi dasar siswa.

Materi ajar bukan lagi sesuatu yang dipaksakan kepada peserta didik, tetapi bagaimana materi ajar tersebut menjadi bahan yang dapat  dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari anak.

Guru harus sudah mulai menggali pengalaman anak sebagai tema yang akan dipiih dalam pembelajaran.

Desain pembelajaran yang digunakan harus mampu melibat-aktifkan seluruh peserta didik dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan.

Proses pembelajaran memberikan kesempatan peserta didik untuk berkolaborasi, bergotong royong dan mengambil makna yang permainan.

Mengevaluasi hasil pembelajaran secara holistic dan otentik meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap menggunakan berbagai instrument penilaan.

 

 

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Jurnal Refleksi Minggu ke-6 Modul 1.3. Visi Guru Penggerak", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/yudihamdandardiri8074/615c4a45c44f925f372fa712/jurnal-refleksi-minggu-ke-6-modul-1-3-visi-guru-penggerak

 

Kreator: Yudi Hamdan Dardiri

 

 

 

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

 

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

 

 

 

Jurnal Refleksi Minggu Ke 5

 

Wamena, 21 November 2021’

 

Fact (peristiwa)

Pendidikan Calon Guru Penggerak pada minggu memasuki minggu yang kelima. Semakin banyak ilmu yang kami terima, banyak hal yang awalnya belum kami tahu, akhirnya kami bisa mengetahuinya. Pada minggu kelima ini CGP kami diawali dengan Kegiatan Vicon Instruktur pada Modul 1.2.a.8.1. Elaborasi Pemahaman-Nilai dan Peran Guru Penggerak yaitu Hari Senin, 15 November 2021 pada pukul 13.00-14.30 WIT: Dengan Instruktur Udi Samanhudi. Kemudian kegiatan pembelajaran di LMS masih berlanjut dengan Modul 1.2.a.9. dan  Modul 1.2.a.10. Tentang Aksi Nyata. Karena modul 1.2, sudah berakhir, maka kami disetiap akhir modul biasanya mengakhiri modul dengan membaca penutup modul dan memberikan umpan balik akhir modul 1.2 serta emberikan penilaian terhadap Fasilitator dan Instruktur.

Pada Hari Jumat tanggl 19 November 2021 memasuki modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri –Visi Guru Penggerak. Setiap modul pada pendidikan guru penggerak ini mempunyai alur MERRDEKA. Pada modul ini kita akan menggali pemahaman kita mengenai visi serta cita-cita.Dan pada pertanyaan tersebut kita pernah ditanya apa cita-citamu ketika sudah besar ?. Pada masa itu kita menjawab dengan percaya diri walaupun kita belum tahu apakah cita-cita tersebut dapat tercapai atau tidak. Viis bisa diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah untuk mencapai tujuannya. Visi adalah sesuatu yang belum terjadi saat ini, namun kita bisa yakini akan terwujud di masa depan. Pada Modul kali ini kita mempunyai tugas yaitu menggunggah karya. Karya yang diunggah dalam bentuk

Kemudian diakhir minggu ini ditutup dengan Kegiatan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Pengegrak Angkatan 4 Kabupaten Jayawijaya pada tanggal 20 November 2021, pada pukul 07.30-16.00 WIT bertempat di SMA N 1 Wamena. Pada kesempatan Lokakarya ini dihadiri oleh Bapak Wandi dan Pak Asrul dari P4TK Bahasa. Pada kegiatan Lokakarya kami mendapatkan materi tentang Kompetensi tentang Guru dari Pengajar Praktik Kabupaten Jayawijaya yaitu Bapak Faisal, S.Pd.

Feeling (perasaan yang dialami)

Setelah mempelajari Modul, mengikuti kegiatan Vicon dan melakukan Lokakarya 1, saya mempunyai perasaan yang sangat senang, dan saya sebagai Calon Guru Penggerak harus mencoba mempunyai nilai,peran dan kompetensi sebagai Guru Penggerak.

 

Finding (pembelajaran yang didapat)

Pembelajaran yang didapat dalam minggu ini yaitu tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak serta Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Sanagt luar biasa ilmu yang baru saya dapatkan. Dan saya bisa merefleksi diri peran apa yang sudah ada pada diri saya dan peran yang belum ada didalam diri saya.

Future (penerapan kedepan)

Begitu banyaknya ilmu yang telah saya dapatkan di minggu kelima ini. Dari hasil refleksi saya ada peran dan kompetensi yang sudah ada di dalam diri saya namun tidak kita sadari dan ada juga  yang belum ada di diri saya. Maka untuk penerapan ke depan saya harus mulai lagi mencoba menerapkan peran dan kompetensi yang belum saya punyai. Supaa peran yang belum ada didiri saya bisa bertambah.

Jurnal Refleksi Minggu Ke 4

 

13 November 2021

Fact (Fakta, peristiwa)

Pada Minggu keempat Pendididikan Calon Guru Penggerak ini, kami mempelajari tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, Ada 5 nilai yang harus dimiliki oleh Guru Penggerak yaitu Kolabrorasi, Inovasi, Reflektif, Mandiri dan Berpihak pada murid. Peran Guru Penggerak diantaranya Menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan Komunitas Praktisi, menjadi Coach bagi Guru Lain, mendorong Kolaborasi antar Guru, mewujudkan Kepemimpinan Murid. Dan pada hari Senin tanggal 8 November 2021, diadakan Vicon tentang Ruang Kolaborasi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak. Kegiatan dilakukan menggunakan Google Meet, kemudian kami dibentuk kelompok. Saya mendapatkan kelompok 3 yang terdiri dari Ibu Ester Winarti, Ibu Astrid kedua ibu tersebut CGP dari Kabupaten Nabire, serta Ibu Miftahul Janah CGP Kabupaten Jayawijaya serta saya sendiri. Dalam kesempatan tersebut kami berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang diberikan, masing-masing CGP memberikan masukan tentang apa yang pernah dialami tentang hal-hal yang berikaitan dengan Nilai dan Peran Gru Penggerak dan Strategi Penguatan yang telah dilakukan. Kemudian pada tanggal 9 November masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberikan saran dan masukan. Hasil presentasi kelompok yang sudah mendapatkan saran dan masukan kemudian diunggal ke LMS oleh masing-masing CGP. Kemudian diakhir pembelajaran minggu keempat ini, yaitu pada tanggal 12 November 2021 membuat Tugas Modul 1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual-Nilai an Peran Guru Penggerak. Dalam tugas tersebut CGP membuat sebuah karya dalam bentuk gabar ilustrasi tangan/digital dalam bentuk dua dimensi. Dalam tugas ini saya mencoba membuat poster yang berisikan Guru Penggerak seperti apakah saya, nilai-nilai apa yang saya kuasai di masa datang, serta mengapa nilai tersebut penting untuk saya.

 

Feeling ( perasaan yang dialami)

Setelah belajar selama 1 minggu di minggu keempat ini saya lebih memahami nilai dan peran guru penggerak yang harus dikuasai dan ada dalam diri Guru Penggerak .Ternyata dengan Nilai dan Peran ini kita bisa menjadi agen transformasi pendidikan, mendorong kolaborasi antar guru.

 

Finding (pembelajaran yang didapat)

Setelah berdiskusi dan memberikan dokumentasi yang ada, saya merenung, ternyata ada hal-hal yang tidak kita sadari ada nilai dan peran guru penggerak yang sudah dilakukan. Diantaranya menjadi coach bagi guru lain contohnya memandu teman sejawat dalam mengaktivasi akun belajar id, memandu dalam pengisian MY SAPK , memandu dalam pengisian E-Rapor. Peran yang lain yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yaitu dengan menyajikan video pembelajaran untuk dicermati siswa dan mencoba membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif.

Future (Penerapan ke depan)

Dalam penerapan ke depan saya sebagai Calon Guru Penggerak akan lebih banyak belajar lagi tentang hal-hal yang baru dan tentunya hal yang baru tersebut akan diimbaskan kepada teman sejawat. Karena ada pepatah mengatkan apa yang kita ketahui semakin kita bagikan maka akan semakin tak terbatas, maksud dari hal ini apabila ketika kita membagikan hal baru dan ada pertanyaan dari teman yang belum kita tahu, pasti kita akan mencoba mencari tahu dan dalam hal ini ilmu kita akan bertambah lagi.Dan akan mencoba melakukan Nilai dan Peran Guru Penggerak yang belum saya lakukan ke depannya.

Demikian Jurnal Refleksi di Minggu Keempat ini. Semoga semakin banyak hal-hal baru yang akan dipelajari di minggu-mingu selanjutnya. Salam sehat dan Bahagia. Guru Bergerak Indonesia Maju, Salam Merdeka Belajar.

 

Jurnal Refleksi Minggu Ke 3

 

7 November 2021

Minggu ini adalah awal saya melakukan pendidikan program guru penggerak diawali pada hari Jumat dilakukan Lokakarya perdana kemudian saya mulai melakukan pembelajaran melalui LMS (Learning Management System). Didalam LMS terdapat modul, video yang harus saya pelajari. Modul yang kami pelajari di minggu ini yaitu modul. 1.1.a.2- 1.1.a.5, kemudian kami menyelesaikan semua tugas yang ada didalam LMS tersebut. Kemudian diakhir minggu ini juga diadakan tatap maya dengan menggunakan Google Meet antara Fasilitator kami yaitu Ibu Tati Dwi Wahyuni, S.Pd., M.Pd. dan CGP dari Kabupaten Jayawijaya, Biak Numfor dan Nabire.

Dengan mempelajari modul ini saya belajar bagaimana Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, yaitu bahwa seorang pendidik itu harus mampu menuntun siswanya ke arah yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman, serta budi pekerti yang baik. seorang pendidik juga harus melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,focus pada proses bukan hasil, mengikuti perkembangan zaman dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Filosofi Hi Hajar Dewantara dapat terwujud apabila sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu “Ing Ngarso sung tulodo, Ing Madya Mangun Karsa , Tut Wuri Handayani”

Di dalam mengikuti kegiatan ini saya merasa senang dan bersyukur, bahwa saya bisa berada didalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini karena bisa mempelajari modul yang diberikan. Karena dengan mengikuti kegiatan ini menambah pengetahuan saya tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang benar-benar sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan kodrat peserta didik untuk melaksanakan merdeka belajar.Selain itu saya mendapat ilmu dan pemahaman baru saat mengikuti vicon dengan narasumber, fasilitator, dan CGP dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire dan Biak Numfor.

Untuk ke depannya saya akan berlatih bagaimana menerapkan Filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara ketika melakukan pembelajaran di kelas, sehingga akan lebih mengasah kemampuan saya dalam menjadi pendidik dan menjadikan siswa untuk merdeka belajar.

 

Pada hari ini tanggal 21 Oktober 2021 diadakan VICON G-Meet terkait materi modul 1.1.a.4.1. Forum Diskusi Refleksi Kritis tentang Pemikiran KHD di Ruang Diskusi Virtual pada pukul 13.00-14.30 WIT. Pada kesempatan ini Vicon dilakukan dengan para Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik serta Calon Guru Penggerak dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire, Biak Numfor, Kab. Fak-Fak dan Kota Tual. Materi dibawakan oleh Bapak Narasumber yaitu Bapak <strong>ADITYA DHARMA, S.Si, MBA. CO FOUNDER, DIREKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM &amp; INOVASI. </strong>Materi yang disampaikan tentang Refleksi Filososif Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, selain ada ateri ada juga diskusi didala VICON tersebut. Di akhir sesi VICON peserta diminta untuk menjawab 4 pertanyaan Reflektif : Padlet, dengan linkhttps://tinyurl.com/filosofiKHD. 

Jurnal Refleksi Minggu Ke 2

 

Wamena, 30 Oktober 2021

Pada minggu kedua ini, saya akan mencerikan tentang modul dan tugas yang saya pelajari dan kegiatan vicon serta kolaborasi dengan teman CGP angkatan 4 dari Kabupaten Jayawijaya.Adapun modul yang sya pelajari yaitu modul 1.1.a.6 sampai dengan modul 1.1.a.8. Setelah mempelajari modul, merenung dan mengkaitkan dengan kegiatan yang saya alami selama ini, saya teringat ketika ada seorang siswa yang sangat pendiam pemalu, saya minta anak tersebut untuk mempimpin berdoa didepan kelas dia belum berani, kemudian hal ini saya sangkut pautkan dengan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan diharapkan berpusat pada anak. Kemudian sy berpikir kembali bagaimana mau berpusat pada anak, kalau ada siswa yang belum berani untuk  memimpin doa didepan kelas.Dari hal inilah kemudian setelah diakhir pembelajaran saya menyempatkan untuk setiap anak sebelum keluar dari kelas untuk bercerita tentang apa yang dia pelajari hari ini dengan bahasanya sendiri.Sehingga dengan hal ini, maka dengan sendirinya anak tersebut akan terbiasa berbicara dengan saya ketika berada diruang kelas disaat proses KBM berlangsung. Supaya terjadi pembelajaran yang interaktif nantinya.

Perasaan saya ketika mengikuti pembelajaran daring pada minggu kedua ini sangat menyenangkan serta lebih menambah wawasan saya tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang selama ini banyak yang belum saya terapkan. Bahwa seorang guru harus menerapkan profil pelajar pancasila yang sesuai dengan kondisi social budaya yang ada didaerah tersebut. Dengan memilih filosofi yang tepat, dalam hal ini saya memilih menuntun karena anak pada hakekatnya masih perlu dituntun oleh orang dewasa dalam hal ini guru ataupun orang tuanya. Supaya nantinya mereka tidak terjebak pada hal-hal yang kurang baik untuk masa depan mereka.Dan menerapkan Among Sistem didalam pendidikan.

Pembelajaran yang saya dapat yaitu bahwa seorang pendidik harus bisa menerapkan Trilogi Pendidikan, serta istilah Among Sistem. Seorang pendidik juga diibaratkan seorang petani yang harus merawat tanamannya dengan baik, supaya menghasilkan hasil yang maksimal, meskipun biji tanaman awalnya berbeda-beda ada yang berkualitas da nada yang tidak berkualitas, namun dengan perawatan yang maksimal niscaya akan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Serta diharapkan seorang pendidik juga harus bisa melakukan pembelaharan yang tetap memperhatikan kodrat alam (lingkungan anak tersebut) dan kodrat zaman. Dan seorang pendidik juga harus tetap belajar dan terus belajar untuk mmengupgrade kemampuannya supaya tidak ketinggalan, terutama karena seorang pendidikan harus membekali peserta didik agara dapat mempunyai ketrampilan yang sesuai dengan abad 21.

Penerapan yang akan saya coba ke depan terutama dikelas yang saya ampu adalah dengan menuntun anak, sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dan pembelajaran yang berpusat pada anak, karena selama ini peserta didik ketika  pembelajaran dikelas banyak yang pasif, ketika disuruh bertanya atau mengungkapkan pendapat masih merasa takut dan malu. Hal tersebut terjadi mungkin karena belum terbiasa berbicara didepan kelas ketika proses belajar mengajar.Semoga dengan hal ini bisa merubah kebiasaan siswa yang hanya pasif ketika pembelajaran, nantinya peserta didik bisa lebih aktif, dan kreatif. Dan dari kejadian tersebut semakin membuka pikiran saya bahwa masing-masing peserta didik mempunyai karakter masing-masing sehingga pendidik harus bisa menyelami sifat dari masing-masing peserta didik tersebut. Demikian Jurnal refleksi saya di minggu kedua ini.

Jurnal Refleksi Minggu I

 

Wamena, 23 Oktober 2021

Minggu ini adalah awal saya melakukan pendidikan program guru penggerak diawali pada hari Jumat dilakukan Lokakarya perdana kemudian saya mulai melakukan pembelajaran melalui LMS (Learning Management System). Didalam LMS terdapat modul, video yang harus saya pelajari. Modul yang kami pelajari di minggu ini yaitu modul. 1.1.a.2- 1.1.a.5, kemudian kami menyelesaikan semua tugas yang ada didalam LMS tersebut. Kemudian diakhir minggu ini juga diadakan tatap maya dengan menggunakan Google Meet antara Fasilitator kami yaitu Ibu Tati Dwi Wahyuni, S.Pd., M.Pd. dan CGP dari Kabupaten Jayawijaya, Biak Numfor dan Nabire.

Dengan mempelajari modul ini saya belajar bagaimana Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, yaitu bahwa seorang pendidik itu harus mampu menuntun siswanya ke arah yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman, serta budi pekerti yang baik. seorang pendidik juga harus melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,focus pada proses bukan hasil, mengikuti perkembangan zaman dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Filosofi Hi Hajar Dewantara dapat terwujud apabila sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu “Ing Ngarso sung tulodo, Ing Madya Mangun Karsa , Tut Wuri Handayani”

Di dalam mengikuti kegiatan ini saya merasa senang dan bersyukur, bahwa saya bisa berada didalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini karena bisa mempelajari modul yang diberikan. Karena dengan mengikuti kegiatan ini menambah pengetahuan saya tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang benar-benar sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan kodrat peserta didik untuk melaksanakan merdeka belajar.Selain itu saya mendapat ilmu dan pemahaman baru saat mengikuti vicon dengan narasumber, fasilitator, dan CGP dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire dan Biak Numfor.

Untuk ke depannya saya akan berlatih bagaimana menerapkan Filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara ketika melakukan pembelajaran di kelas, sehingga akan lebih mengasah kemampuan saya dalam menjadi pendidik dan menjadikan siswa untuk merdeka belajar.

 Pada hari ini tanggal 21 Oktober 2021 diadakan VICON G-Meet terkait materi modul 1.1.a.4.1. Forum Diskusi Refleksi Kritis tentang Pemikiran KHD di Ruang Diskusi Virtual pada pukul 13.00-14.30 WIT. Pada kesempatan ini Vicon dilakukan dengan para Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik serta Calon Guru Penggerak dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire, Biak Numfor, Kab. Fak-Fak dan Kota Tual. Materi dibawakan oleh Bapak Narasumber yaitu Bapak <strong>ADITYA DHARMA, S.Si, MBA. CO FOUNDER, DIREKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM &amp; INOVASI. </strong>Materi yang disampaikan tentang Refleksi Filososif Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, selain ada ateri ada juga diskusi didala VICON tersebut. Di akhir sesi VICON peserta diminta untuk menjawab 4 pertanyaan Reflektif : Padlet, dengan linkhttps://tinyurl.com/filosofiKHD. 

Kamis, 06 Januari 2022

1.4.a.9.Koneksi Antar Materi_Budaya Positif

 1.4.a.9.Koneksi Antar Materi_Budaya Positif

Berikut adalah hasil dari tugas saya, terkait Koneksi Antar Materi Budaya Positif

1.4.a.8.1. Elaborasi Pemahaman - Budaya Positif

 

1.4.a.8.1. Elaborasi Pemahaman - Budaya Positif


Tujuan Pembelajaran KhususSetelah berdiskusi bersama instruktur, CGP mendemonstrasikan pemahamannya secara lebih mendalam mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif

    Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

    Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dan melaksanakan berbagai aktivitas untuk mendemonstrasikan pemahaman Anda,  sekarang saatnya Anda berdiskusi dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman Anda. Sebagai persiapan sesi elaborasi pemahaman, kirimkan pertanyaan-pertanyaan yang Anda rasa masih perlu didiskusikan dalam sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur.

    Web meeting ini dilakukan oleh Instruktur Twi Endah Kurniyanti, bersama Fasilitator Tatik Dwi Wahyuni dengan Pengajar Praktik Ebit Rusali, Stenly Sengkey, dan Faisal dan Calon Guru Penggerak (CGP) dari Kab. Nabire dan Kab. Jayawijaya, hari Senin, 20 Desember 2021, Pkl. 13.00—14.30 WIT atau 12.00-13.30 WITA atau 11.00-12.30 WIB.

    Berikut adalah Dokumentasi pelaksanaan Web Meeting :













    1.4.a.7. Demonstrasi Konstektual - Budaya Positif

     

    1.4.a.7. Demonstrasi Konstektual - Budaya Positif

    Tujuan Pembelajaran KhususCGP mampu mendemonstrasikan pemahaman mengenai segitiga restitusi dengan melakukan praktik segitiga restitusi dengan murid di sekolahnya.

    Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

    Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul ini dan melakukan refleksi terbimbing, sekarang saatnya Anda mendemonstrasikan pemahaman Anda secara kontekstual atau di ranah sekolah Anda.

    Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, Anda akan melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah Anda dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

    1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah Anda. 
    2. Ajaklah satu murid Anda untuk melakukan praktik segitiga restitusi tersebut.
    3. Lakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid Anda mengenai perasaan mereka ketika Anda melakukan praktik segitiga restitusi itu. 
    4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta tanggapan dari murid Anda dalam bentuk video.
    Berikut adalah Tugas Penerapan Segitiga Restitusi yang saya buat

    1.4.a.6. Refleksi Terbimbing - Budaya Positif

     

    1.4.a.6. Refleksi Terbimbing - Budaya Positif


    Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat melakukan refleksi terkait pemahamannya mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.

    Berikut adalah hasil refleksi saya

    1.4.a.5. Ruang Kolaborasi - Kerja Kelompok

     Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mendemonstrasikan pemahamannya mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dengan membentuk komunitas praktisi dengan CGP lain.

      Bapak dan Ibu calon guru penggerak, 

      Pada tahap ruang kolaborasi ini, Anda akan berkolaborasi dengan CGP lain untuk membuat komunitas praktisi. Ruang kolaborasi ini akan terbagi menjadi dua bagian yaitu kerja kelompok (2JP) dan forum diskusi sinkronus bersama fasilitator(2JP).

      Pada sesi ini, CGP akan melakukan kerja kelompok dengan ketentuan sebagai berikut.

      1. Dalam kelompok masing-masing, pelajari kasus-kasus yang disediakan.
      2. Lakukan analisis mendalam terhadap kasus-kasus yang disediakan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di tiap kasus yang disajikan. Berikut adalah Hasil diskusi kelompok Kami dari Kabupaten Jayawijaya

      Rabu, 05 Januari 2022

      1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Budaya Positif

       

      1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Budaya Positif

      Eksplorasi Konsep

      Bapak/Ibu CGP, Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri dari beberapa bagian yaitu.

      2.1. Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan  Teori Kontrol

      CGP dapat memahami miskonsepsi tentang kontrol dan selanjutnya mengadakan perubahan paradigma stimulus-respon menjadi teori kontrol. CGP juga  melakukan refleksi atas penerapan praktik disiplin yang dijalankan di sekolahnya.

      2.2. Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia

      CGP dapat memahami konsep disiplin positif dihubungkan dengan teori motivasi perilaku manusia, serta konsep motivasi internal dan eksternal.

      2.3. Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan

      CGP dapat memahami pentingnya memiliki keyakinan kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas, yang pada akhirnya akan menciptakan budaya positif. 

      2.4. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia

      CGP memahami bahwa setiap tindakan murid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berbeda-beda dan agar menjadi individu yang selamat dan bahagia, kebutuhan dasar harus terpenuhi secara positif. CGP memahami bahwa kebutuhan dasar dapat dipenuhi dengan cara positif atau negatif oleh karena itu peran guru adalah memberdayakan anak agar dapat memenuhi kebutuhannya secara positif.

      2.5  Lima (5) Posisi Kontrol 

      CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya. CGP dapat mengetahui dan menerapkan disiplin restitusi di posisi Monitor dan Manajer agar dapat menciptakan lingkungan positif, aman, dan nyaman dan dapat menghasilkan murid-murid yang lebih mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab.

      2.6 - Segitiga Restitusi

      CGP memahami dan menerapkan restitusi melalui tahapan dalam segitiga restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar menjadi murid merdeka.

      Perubahan Paradigma

      Tugas 2.1

      Saat ini Anda bayangkan memandang cermin, memandang diri Anda sebagai seorang pendidik, dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan renungan tersebut di bawah ini setelah membaca tentang perubahan paradigma: 

      1. Setelah membaca tentang ilusi kontrol dan perubahan paradigma stimulus respon ke teori kontrol, adalah bagian yang masih mengganjal atau belum Anda pahami ?

      2. Apakah Anda meyakini bahwa tepat untuk meminta murid menyesuaikan diri dengan keinginan Anda dan bahwasannya adalah tanggung jawab Anda untuk memaksa murid demi suatu kebaikan, adakah cara lain ?

      Jawaban

      1. Yang belum saya pahami yaitu tentang cara menerapkan teori Kontrol dari Dr. William Glasser. 2. Ada hal yang terkadang perlu dipaksakan kepada murid, apabila guru pernah mendapatkan pengalaman yang sama sebagai salah satu pilihan atau alternatif, dan tentunya harus didiskusikan juga dengan murid secara empat mata untuk kebaikan mereka di masa yang akan datang.

      Arti Disiplin

      Tugas 2.2 (1)

      Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita sebagai guru untuk menanamkan disiplin positif yang positif ini kepada murid-murid kita?

      Sekarang mari kita pikirkan tentang diri Anda sendiri. Anda sekarang mengikuti progra Pendidikan Guru Penggerak, mengapa Anda mengikuti program ini ?


      Saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak karena ingin menambah wawasan saya terkait Guru Penggerak, dan ilmu baru tentunya, dan ketika saya sampai tidak bisa mengikuti Pendidikan Guru Penggerak saya akan merasa sangat rugi, karena saya nantinya tidak bisa menambah ilmu baru.Ketika mengikuti guru penggerak saya tidak mengharapkan hadiah atau penghargaan dari siapapun. Karena saya adalah seorang guru dimana seorang guru adalah pembelajar sepanjang hayat, karena guru adalah sebagai garda terdepan pendidikan dan yang akan membimbing calon pemimpin bangsa ini. Dan dengan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak banyak ilmu yang saya dapatkan terutama bagaimana menjadi seorang guru di masa kini, bagaimana memahami karakteristik anak, bagaimana cara membuat pembelajaran di kelas dan disekolah menjadi aman dan nyaman sehingga peserta didik dapat menerima ilmu yang diajarkan dengan baik, untuk perjalanan hidupnya kelak.

      Tugas 2.2 (3)

      Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan tiadak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda ? Jelaskan alasan Anda.

      Ya saya akan datang tepat waktu, karena itu adalah suatu kewajiban yang harus saya lakukan, dan laksanakan sebagai seorang guru. Hal ini sesuai dengan Trilogi pendidikan Ing Ngarso Sung Tulodho yang mempunyai arti bahwa seorang guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya. Yaitu ketika guru datang tepat waktu maka siswa juga akan mengikuti apa yang dilakukan oleh gurunya.

      Tugas 2.2 (4)

      Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi tadi, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah ? Jelaskan !

      Motivasi yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid disekolah saya adalah Motivasi Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman dan Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain karena kebanyakan siswa SMP pada masa ini adalah masa ketika mereka mencari jati diri dan masih labil. Senang apabila mendapatkan pujian dari pihak lain, walaupun kadang berperilaku dengan tidak jujur, contohnya mencontek ketika ulangan supaya mendapatkan nilai bagus dan tidak mendapatkan hukuman.

      Tugas 2.2 (5)

      Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda ?

      Strategi yang selama ini saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid saya yaitu dengan memaksa dan mengancam kepada murid, supaya mereka melakukan apa yang saya perintahkan. Hasilnya ada yang berhasil dan ada yang tidak, yang tidak berhasil karena mereka merasa tidak sesuai dengan keinginan yang ada didalam diri murid tersebut.

      Tugas 2.2 (6)

      Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha tanamkan pada murid Anda di kelas dan sekolah Anda ?

      Nilai kebaikan, hormat, sopan santun, tolong menolong

      2.3 Keyakinan Kelas

      Tugas 2.3

      Pilihlah salah satu POIN yang berisi pernyataan atau cerita yang paling menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan anda.
      Dihukum Oleh Penghargaan. Penghargaan menghukum mereka yang tidak mendapatkan penghargaan. Misalnya dalam sistem ‘ranking’. Mereka yang mendapatkan ranking kedua akan merasa ‘dihukum’. Point diatas ini merupakan point yang menjadi dilema, karena dengan system rangking biasanya murid lain akan terpacu untuk belajar. Namun melihat hal diatas ternyata yang mendapatkan rangking kedua akan merasa dihukum.

      2.4 Pemenuhan Kebutuhan Dasar

      Tugas 2.4 (Tugas Mandiri 4)

      Dalam lingkaran di bawah ini, buatlah gambar atau kata-kata yang menggambarkan hal-hal yang Anda miliki dalam Dunia Berkualitas Anda saat ini. 

      Untuk membantu Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

      • Siapakah orang-orang yang paling penting dalam hidup Anda? 
      • Nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting dalam hidup Anda? 
      • Kalau Anda menjadi orang yang ideal, karakter atau sifat apa yang Anda paling inginkan ada pada diri Anda? 
      • Apa pencapaian Anda yang Anda sangat banggakan? 
      • Apa pekerjaan ideal bagi Anda?
      • Ceritakan bagian perjalanan hidup Anda, dimana Anda merasa itulah titik puncak hidup Anda? 
      • Apa yang paling bermakna dalam hidup Anda?     
      1. Orang yang terpenting dalam kehidupan saya adalah keluarga, saudara, teman, pimpinan dan lingkungan sekitar.
       2. Nilai-Nilai kebajikan yang terpenting dalam hidup saya adalah Jujur, menghormati dan saling menolong. 
      3. Karakter yang paling saya inginkan di diri saya yaitu bisa Berbagi atau menolong dalam hal kebaikan.
      4. Pencapaian yang sangat saya banggakan yaitu ketika kehadiran saya bisa bermanfaat bagi orang lain. 
      5. Pekerjaan ideal saya yaitu seorang pendidik.
       6. Menjadi seorang guru adalah merupakan titik puncak hidup saya.
       7. Yang paling bermakna dalam hidup saya yaitu ketika Ketika bisa memberikan hal yang bermanfaat bagi orang lain

      2.5 Lima (5) Posisi Kontrol

      2.6 Segitiga Restitusi

      Tugas Mandiri - Segitiga Restitusi

      Bacalah skrip di bawah ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya:

      Mario dan Adi merupakan murid kelas 8 di SMP Tunas. Pada jam istirahat makan siang, saat semua anak lain bermain di luar kelas, mereka diajak bicara oleh guru wali kelas mereka, Bapak Joko, di ruang kelas.


      Setelah tiga tahap itu dilakukan, guru dapat menanyakan pada anak-anak, apa yang ingin mereka lakukan untuk memperbaiki situasi saat itu. Disinilah restitusi dapat dilakukan.

      Tugas Anda 

      1. Dari 5 posisi kontrol, posisi mana yang dipraktikkan oleh guru? Jelaskan. 
      2. Kebutuhan apa yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi? 
      3. Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?
      4. Kira-kira sesuai prinsip restitusi, apa yang akan dilakukan Mario dan Adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada Ibu Dina?
      Jawaban
      1.  Posisi Manager, karena pada kasus ini guru mempersilakan murid             mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. 
      2. Kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi adalah Kebutuhan kesenangan. 
      3. Yang dikatakan guru dalam tahap menstabilkan identitas yaitu : Bapak disini bukan untuk mencari siapa yang salah, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini. Validasi Tindakan Yaitu : Kalian pasti melakukan itu ada alasannya ya., Mencari Keyakinan yaitu Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita. Apa yang kita percaya? Yang mana yang kalian belum tunjukkan? 
      4. Prinsip Restitusi yang akan dilakukan Mario dan Adi untuk memperbaiki kesalahan terhadap Bu Dina adalah restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.